Posted by: nandito106 | February 15, 2010

Hutan Uganda bernilai US$ 350 juta per tahun

mabira-forest

Organisasi konvservasi Amerika Serikat Wildlife Conservation Society (WCS) dan National Forest Authority Uganda melaporkan hutan Uganda bernilai kurang lebih US$350 juta per tahun. Sebagian nilai itu, sebesar 36 persen, berupa pemasukan masyarakat pedesaan dari hasil hutan yang bisa diperbaharui. Laporan diterbitkan awal November 2004. Para penyusun laporan mempelajari hasil hutan seperti arang dan kayu bakar memberikan kontribusi antara 8-36 persen dari pendapatan tahunan masyarakat yang tinggal dekat hutan. Hasil hutan seperti itu penting ketika ketersediaan pangan terbatas di ladang dan mereka tidak memiliki uang.

Laporan itu juga menghitung nilai hutan yang tidak bisa dijual seperti fungsi sebagai resapan air, nilai konservasi tanah dan keanekaragaman hayati, sehingga nilai total hutan Uganda mencapai US$353 juta per tahun. Nilai itu lebih besar lima persen dari pendapatan bruto nasional Uganda. Laporan ini menunjukkan pentingnya hutan di Uganda untuk mendukung kehidupan kelompok masyarakat miskin di Afrika dan menolong mereke keluar dari kemiskinan, kata Dr Andrew Plumptre, ahli konservasi WCS yang juga adalah salah satu penyusun laporan itu.

Bagaimanapun, saat ini hanya US$7,5 juta sebagian besar dana dari donor — yang digunakan untuk mengkonservasi hutan di Uganda. Ada tekanan besar dari pemerintah untuk mengkonversi hutan menjadi lahan pertanian tanpa mempertimbangkan nilai hutan yang sesungguhnya, ungkap Plumptre. Ironisnya, laporan itu juga mendapati hutan-hutan dengan cadangan kayu jenis penting seperti mahoni, nilainya lebih kecil bagi petani lokal dibandingkan dengan hutan-hutan lainnya, karena kebanyakan manfaat ekonomi dari kayu-kayu itu tidak dirasakan oleh masyarakat lokal tetapi oleh pengusaha di luar kawasan hutan.

Para penyusun laporan mengingatkan, pemanfaatan hutan seperti sekarang ini tidak berkelanjutan meskipun pengelolaan hutan di Uganda relatif baik dibandingkan di negara-negara lain di Afrika. Hutan memiliki peran penting dalam mengatasi kemiskinan di benua itu dan sumber daya itu harus harus dimanfaatkan secara bijaksana. Laporan itu menyimpulkan mendukung konservasi dan pengelolaan hutan yang baik adalah salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengatasi kemiskinan. Banyak proyek pembangunan terkait dengan konservasi yang diasumsikan bisa membuat orang lebih kaya, dengan memberikan kepada mereka jalan alternatif menghasilkan pemasukan, akan mengurangi dampak pada lingkungan. Ada bukti nyata asumsi itu tidak benar di Uganda, kata Plumptre menegaskan.


Leave a comment

Categories